Rabu, 11 Mei 2011

Elfina

Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah universitas swasta ternama di Jakarta. 

Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun! Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku (Dedy) mengajakku menemaninya transaski dengan temannya (Gunawan). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya. Dedy adalah teman kuliahku dan dia seorang yang rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya (saya tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi!). 

Cici


Cici (aku biasa memanggilnya CC) adalah keponakan yang ketemu lagi beberapa bulan yang lalu (sekitar September 2001) di Mataram. Sebagai mahasiswi salah satu Akademi Pariwisata terkenal di Jakarta, dia harus menjalani studi praktek di salah satu hotel berbintang di Lombok. Umurnya baru 19 tahun, beda jauh dengan umurku yang sudah 35 tahun dan sudah menikah dengan dua anak. 

Kisah Tak Terlupakan

Hingga kini, kisah ini masih sering terlintas dalam benak dan pikiranku. Entah suatu keberuntungankah atau kepedihan bagi si pelaku. Yang jelas dia sudah mendapatkan pengalaman berharga dari apa yang dialaminya. Sebut saja namaya si Jo. Berasal dari kampung yang sebenarnya tidak jauh-jauh sekali dari kota Y. Di kota Y inilah dia numpang hidup pada seorang keluarga kaya. Suami istri berkecukupan dengan seorang lagi pembantu wanita Inah, dengan usia kurang lebih diatas Jo 2-3 tahun. Jo sendiri berumur 15 tahun jalan. 

Burung Mudaku

Sebut saja namaku Haryani, saat menikah aku tidak tahu kalau ternyata suamiku masih berstatus suami sah orang lain, namun belakangan kuketahui nasi sudah menjadi bubur. Pada akhirnya dia pun mengakui kalau sudah punya anak isteri, namun apalah artinya aku yang lemah dan bodoh ini jika harus bersikeras untuk menuntutnya. Kendatipun aku tahu akan sangat menyakiti isteri sahnya, jika ia mengetahui. Suamiku adalah seorang perwira yang mempunyai kedudukan penting di sebuah propinsi (tidak kusebut tempatnya). Usianya sudah mencapai 55 tahun dan aku sendiri baru mencapai 27 tahun. Fasilitas yang diberikan dan ketakutanku lah yang membuatku sangat tak berdaya untuk menentang keberadaanku. Aku dibelikan sebuah villa yang sangat mewah yang terletak tidak begitu jauh dari kota tempat suamiku bertugas.

Bocah Imut

Tommy, sepupuku, baru duduk di kelas empat SD. Baru saja ia tiba di rumah. Tommy nongkrong di lantai teras depan rumah. Rumahnya kosong. Ayah dan ibunya pergi bekerja, sedangkan ia anak tunggal. Tommy asyik membaca sebuah novel yang seharusnya hanya boleh dibaca oleh orang dewasa. 

Black And White

Kehidupan malam baru saja berangkat menanjak gulita. Suasana desa Baturan terasa lenggang. Angin berembus menyelusup celah-celah rumah Ibu Norma yang hanya ditemani anak lelaki semata wayangnya. Pikirannya gelisah menanti pagi. Pagi yang kelam sekelam mimpinya kemarin malam. Suami yang sangat dicintainya, yang telah menghidupinya dengan segala kemewahan dunia dan kemanjaan birahi, terkena skandal “Desa Gate”. 

Belenggu Rindu Yang Tertahan

Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna serupa. Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di tunggu sudah datang atau belum. 

Angela


Aku punya seorang teman baik. Dia punya 2 orang adik perempuan. Yang paling kecil berumur 22 tahun. Namanya Angela, tingginya sekitar 170 cm, dengan badan yang langsing, sepasang kaki yang panjang, dan dada yang tidak terlalu besar. Wajahnya bagaikan bidadari dalam mimpi semua pria. Aku tidak menyangka dia akan menjadi secantik ini. 

Teman Adikku

Pertama kali aku mengenal hubungan sexual yang sebenarnya terjadi pada saat adik perempuanku memperkenalkan kepadaku seorang teman wanitanya. Sejak pertama kali aku melihat, memang aku sangat tertarik pada wanita ini, sebut saja namanya Nuke. Suatu saat Nuke datang ke rumahku untuk bertemu dengan adikku yang kebetulan tidak berada di rumah. Karena sudah akrab dengan keluargaku, meskipun di rumah aku sedang seorang diri, kupersilakan Nuke masuk dan menunggu. 

Adik Kecilku

Aku kost di daerah Senayan, kamarku bersebelahan dengan kamar seorang gadis manis yang masih kecil, tubuhnya mungil, putih bersih dan senyumnya benar-benar mempesona. Dalam kamar kostku terdapat beberapa lubang angin sebagai ventilasi. Mulanya lubang itu kututup dengan kertas putih.., tapi setelah gadis manis itu kost di sebelah kamarku, maka kertas putih itu aku lepas, sehingga aku dapat bebas dan jelas melihat apa yang terjadi pada kamar di sebelahku itu. 

ABG Toket Gede


Kejadian ini berlangsung beberapa minggu yang lalu. Saat itu, hari Jumat sore, aku sedang mengerjakan salah satu proyekku. Seperti biasa untuk refreshing, sambil menyeruput secangkir kopi, aku membaca email email yang masuk. Segera kubalas email permintaan proposal dari pelanggan, dan aku pun kadang tertawa geli membaca email-email joke dari teman-temanku. Tetapi ada satu email yang menarik perhatianku, yaitu dari temanku yang tinggal di Bogor, Andi. Dia sedang suntuk dan mengajakku untuk refreshing ke Puncak saat aku tidak sibuk. Kebetulan besok aku tidak ada acara, hanya perlu mengambil pembayaran ke salah satu klienku. Terlebih lagi Monika, pacarku, juga sedang keluar kota bersama keluarganya. 

ABG Tetangga


Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya. Anak tunggalku ikut ibunya. Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya. “Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.

Orang-Orang Pasar


Malam itu pasar sudah sedikit sepi, dan dibeberapa sudut kios sudah terlihat gelap, cukup menyeramkan bagi orang-orang yang tidak pernah memasuki pasar pada malam hari lain halnya dengan orang-orang berikut ini…
***

Kenikmatan Gadis Muda Belia


Pada tahun 1994 saya tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolah saya yaitu di SMPN 3.

Dia Yang Kunodai

Ini adalah kejadian lima tahun lalu, saat itu aku baru bekerja disebuah kantor di ibukota sebagai pegawai baru aku datang ke kantor lebih awal. Pada saat ku menunggu lift yang akan mengantarku naik ke lantai atas, ada seorang wanita yang juga akan naik lift, “selamat pagi!” dia menyapaku, aku pun menjawabnya “pagi juga” kemudian dia mengulurkan tangannya “perkenalkan namaku Dia, aku asisten pak andi, kamu are kan? Kujawab dengan anggukan, tangannya begitu halus, warna kulitnya begitu bening, rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai, wajahnya pun cantik. Itu adalah pertemuan pertamaku dengan Dia.

Penyesalan Tiada Akhir


Kisah ini terilhami oleh pengalaman nyata seorang wanita yang benar-benar terjadi. Nama dan tempat kejadian dalam cerita ini telah dirubah dan direvisi sedemikian rupa namun jalan cerita tidak menyimpang dari peristiwa yang sebenarnya terjadi. Selamat membaca!

Flawed Venus


CHAPTER ONE
Bab I
Surabaya, awal 2000
Aku terbangun dan mendapatkan laki-laki itu sudah berada di sebelahku. Wajahnya yang berwibawa tampak semakin tua dengan kerutan-kerutan yang menghias dahinya. Sekejap perasaan kasihan dan sayang merasuki hatiku, namun kebencian yang mendadak menyusul membuat perasaan itu hilang seketika. Yang kulihat di sebelahku beberapa saat kemudian hanyalah seorang tua yang kotor dan sama sekali tidak berperikemanusiaan. Aku membencinya. Sungguh-sungguh membencinya, sampai aku ingin membunuhnya saat itu juga. Seandainya hati dan tangan ini mampu.

Catatan Harian Seorang Waria


Latar belakang keluarga.
Namaku Catherine, biasa dipanggil Katy. Kelahiran Surabaya satu Agustus 1971. Aku anak bungsu dari tiga bersaudara, ayahku meninggal sejak aku masih berusia tiga tahun, sehingga praktis aku hidup sendiri sebagai anak laki-laki, karena kedua kakakku perempuan. Aku terlahir dengan nama Katon Sudarmaji, Ibuku bertahan hidup dengan berjualan kue kering, beliau tidak mau menikah lagi dengan alasan ingin maksimal membesarkan anak-anaknya.

Anita Sepupuku


Cerita ini terjadi pada tahun 1997. Ini merupakan ceritaku nyata. Pada saat aku masih kuliah di semester 2, ibuku sakit dan dirawat di kota S. Oh, iya aku tinggal di kota L. Cukup jauh sih dari kota S. Karena ibuku sakit, sehingga tidak ada yang masak dan menunggu dagangan. Soalnya adik-adikku semua masih sekolah. Akhirnya aku usul kepada ibuku kalau sepupuku yang ada di kota lain menginap di sini (di rumahku). Dan ide itu pun disetujui. Maka datanglah sepupuku tadi.

Tradisi


Aku dilahirkan di sebuah desa yang memiliki tradisi yang sangat unik terutama untuk urusan mendidik anak tentang sek. Desaku adalah sebuah desa yang agak terpencil. Untuk mencapai jalan aspal saja kami harus meretas semak belukar kurang lebih 30 kilometer dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Kalau dibelahan lain negeri tercinta ini ada tradisi menyuguhkan istri untuk tamunya (terutama orang terhormat — daerahnya cari sendiri ya ada sungguh) kalau di desaku hampir dapat dikatakan treesome tapi dalam batas hubungan keluarga. Begini ceritanya: